MAKASSAR, 20 April 2025 (Dotnews) – Emansipasi perempuan di Indonesia tak lepas dari perjuangan Raden Ajeng Kartini, yang menjadi tokoh utama dalam sejarah pergerakan perempuan.
Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Suhada Sappaile, menilai bahwa semangat perjuangan Kartini harus mengalir dalam darah seluruh perempuan Indonesia.
“Siapa pun itu, apapun profesinya, baik sebagai ibu rumah tangga atau anggota dewan, kita harus ingat kodrat sejati kita sebagai perempuan,” ujar Andi Suhada.
“Kita boleh sibuk, meraih cita-cita setinggi apapun, tetapi jangan sampai kodrat kita sebagai ibu, yang merupakan tugas utama, terlupakan,” lanjutnya.
Sebagai Ketua DPC PDIP Kota Makassar, Andi Suhada menjelaskan bahwa dalam rumah tangga, ibu adalah guru pertama bagi anak-anak.
Oleh karena itu, peran ibu sangat penting dalam memberikan pendidikan yang baik, terutama dalam membentuk generasi berkarakter dan beragama.
Andi Suhada menekankan pentingnya esensi nilai-nilai yang ditanamkan oleh Ibu Kartini.
Perempuan bisa sukses dan mandiri secara ekonomi, tetapi itu bukan berarti harus sejajar dengan pria.
“Memang, jumlah legislator perempuan agak menurun pada periode ini, tapi bukan soal kuantitas, melainkan kualitasnya,” ujar Andi.
Menurutnya, kebijakan-kebijakan pro-rakyat dan perempuan yang ada saat ini tidak terlepas dari kontribusi pemikiran para legislator perempuan.
“Misalnya, Perda terkait perlindungan anak dan perempuan. Itu semua menjadi bukti bahwa kami punya pemikiran yang baik dalam memperjuangkan kesejahteraan perempuan di masyarakat,” tandasnya.