Politisi Golkar itu menyambut, kehadiran Apple Developer Academy di Indonesia sebagai bagian dari solusi. Program ini telah meluluskan lebih dari 2.500 alumni secara nasional, dan 90% di antaranya berhasil terserap ke industri atau merintis perusahaan.
“Ini bukan sekadar kursus coding. Ini inkubator inovator masa depan. Tidak perlu gelar sarjana atau latar belakang IT. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan belajar,” tambahnya.
Wali Kota Makassar juga mengajak seluruh pihak dunia pendidikan, industri, komunitas kreatif, dan pemerintah untuk bersama-sama membangun ekosistem digital yang inklusif.
Ia membayangkan lulusan akademi bisa langsung terlibat dalam pembangunan sistem digital kota, seperti sistem banjir, dasbor pendidikan, hingga aplikasi distribusi bantuan sosial.
“Sehingga pentingnya literasi digital untuk semua kalangan, bukan hanya profesional. Kalau kita hanya bangun aplikasi tapi warganya tidak paham, jurang digital akan makin lebar,” ujarnya.
Data nasional memprediksi Indonesia akan kekurangan sembilan juta talenta digital hingga 2030. Makassar, kata Munafri, tidak ingin jadi bagian dari masalah, tapi bagian dari solusi.
Menutup sambutannya, Munafri berharap Makassar bisa menjadi laboratorium urban digital di Indonesia.