“Dan kepada anak muda di Makassar, jangan tunggu semuanya siap. Mulailah dengan apa yang ada. Masa depan bukan sesuatu yang ditunggu. Masa depan adalah sesuatu yang dibangun hari ini,” pungkasnya.
Harapannya, ini akan jadi pintu masuk untuk kerja sama jangka panjang. Ia ingin menjadi kota tempat eksperimen teknologi dilakukan. Juga ingin Makassar menjadi laboratorium urban digital yang bisa dibanggakan.
“Dan kepada anak-anak muda yang hadir di sini, izinkan saya memberi satu pesan terakhir. Kalau kamu bertanya, (Apakah saya cukup pintar untuk ikut seleksi program ini),” pesan Appi.
“Saya ingin menjawab dengan satu kalimat: Yang lebih penting dari pintar adalah berani mencoba,” lanjut Ketua IKA FH Unhas itu.
Ia menegaskan, teknologi bukan hanya untuk mereka yang sempuma. Tapi untuk mereka yang gigih. Jangan tunggu semuanya siap.
Mulailah dengan apa yang ada. Karena masa depan bukan sesuatu yang kita tunggu. Masa depan adalah sesuatu yang kita bangun hari ini.
“Semoga hari ini menjadi langkah awal dari perjalanan panjang membentuk masa depan Makassar yang lebih kreatif, lebih inklusif, dan lebih melek digital,” tuturnya.
“Mari buktikan, bahwa Makassar tidak hanya siap menjadi pengguna, tap! siap menjadi pelopor,” lanjut Munafri, menutup sambutan.
Pada kesempatan ini, Rektor Unibos Makassar, Prof. Dr. Batara Surya memberikan gambaran umum terkait kondisi saat ini. Menurutnya, begitu banyak perubahan di dunia pendidikan tinggi.
“Kita sekarang hidup dalam zaman yang berbeda. Cara kita belajar berubah. Cara kita bekerja berubah. Dan tentu, cara kita mempersiapkan generasi muda pun harus berubah,” katanya.
Menurut tim ahli Pemkot Makassar ini, hari ini berada di titik di mana teknologi tidak lagi menjadi pelengkap, tapi menjadi tulang punggung. Di dunia kerja hari ini, seorang lulusan tidak cukup hanya punya nilai IPK yang tinggi.