Makassar, 10 September 2025 (Dotnews) — Pertamina Patra Niaga Sulawesi melalui unit salah satu unit operasinya, Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin, terus berkomitmen meningkatkan kapasitas kelompok binaannya lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) Agrokompleks Hasanuddin.
Program Agrokompleks tidak hanya berfokus pada aspek teknis budidaya ternak, tetapi juga membekali peternak binaan di Dusun Tamarunang, Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros dengan keterampilan pendukung seperti manajemen usaha dan literasi keuangan.
Setelah sebelumnya menitikberatkan pada penguatan teknis peternakan, kali ini AFT Hasanuddin menghadirkan pelatihan pencatatan keuangan untuk dua UMKM binaan CSR Agrokompleks Hasanuddin: Kelompok Laleng Kessie, penghasil telur bebek, serta Kelompok Adatongeng, pengembang usaha ayam ras pedaging.
Kegiatan ini menegaskan bahwa aktivitas peternakan tidak hanya berhenti pada produksi pakan, telur, atau daging, tetapi juga membutuhkan keterampilan dalam mengelola keuangan usaha agar lebih berkelanjutan.
Pelatihan semakin menarik karena juga menghadirkan aktivitas edukatif untuk anak-anak dan cucu para anggota binaan, mulai dari dongeng inspiratif, lomba mewarnai, hingga permainan kreatif.
Kegiatan ini menggandeng komunitas lokal yakni relawan Career Class Regional Makassar yang turut memperkuat kolaborasi dengan berbagi ilmu pencatatan keuangan sekaligus menularkan semangat kebersamaan kepada anak-anak di Dusun Tamarunang.
Pelatihan dimulai dengan pemberian materi dari Ibu Dewi Hanan, seorang konsultan akuntansi asal Kabupaten Maros, kemudian ditutup dengan praktik latihan soal pencatatan yang dikerjakan langsung oleh peserta pelatihan.
Ketua Kelompok Laleng Kessie, Ibu Mariama, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membantu mereka dalam mengatur keuangan hasil usaha.
“Saya sangat senang dengan pelatihan ini. Semua anggota belajar cara menghitung HPP hingga pembagian upah dan bonus dari hasil penjualan telur bebek. Terima kasih Pertamina dan Career Class Makassar yang sudah datang mengadakan pelatihan ini,” ujarnya.
Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Andreas Yanuar Arinawan, menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan komitmen TJSL Pertamina.
“Kami percaya pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari penguatan fondasi dasar, salah satunya literasi keuangan. Dengan pencatatan yang baik, UMKM dapat lebih mandiri, transparan, dan siap berkembang. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata kolaborasi antara perusahaan, komunitas lokal, dan generasi muda untuk tujuan yang sama,” jelasnya.
Melalui pelatihan ini, AFT Hasanuddin berharap kelompok peternak binaan dapat berkembang tidak hanya sebagai pelaku usaha pangan, tetapi juga sebagai UMKM yang tangguh, profesional, dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Dengan begitu, program Agrokompleks Hasanuddin tidak hanya menghasilkan produk pangan berkualitas, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menyampaikan bahwa inisiatif ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya:
– SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): mendorong UMKM peternakan untuk mandiri, berdaya saing, dan mampu menciptakan lapangan kerja baru.
– SDG 4 (Pendidikan Berkualitas): memberikan pelatihan literasi keuangan dan kegiatan edukatif bagi anak-anak untuk menumbuhkan pengetahuan sejak dini.
– SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan): memperkuat kolaborasi antara perusahaan, komunitas lokal, akademisi, dan generasi muda dalam mendukung keberlanjutan program.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan UMKM binaan sehingga lebih siap menghadapi tantangan usaha, sekaligus mempererat ikatan sosial antargenerasi.