Ketua IKA FH Unhas itu juga menyoroti keberadaan bangunan liar seperti toko atau lapak kaki lima di atas saluran drainase yang menyulitkan proses pembersihan. Untuk itu, pihak kecamatan dan kelurahan diminta segera melakukan sosialisasi dan penertiban.
“Bagaimana bisa got dibersihkan kalau di atasnya ada bangunan? Harus ada ketegasan. Jalur inspeksi kanal itu seharusnya bersih, bisa dijadikan jalur alternatif, jogging track, atau jalur sepeda. Jangan disalahgunakan lagi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Munafri menegaskan bahwa kegiatan serupa akan dilaksanakan serentak di seluruh kecamatan Kota Makassar. Ia ingin agar kegiatan bersih saluran menjadi pekerjaan harian yang terjadwal.
“Kita mulai dari Pettarani, tapi tidak akan berhenti di sini. Semua kecamatan akan diaktifkan menjaga saluran air. Ini pekerjaan rutin, bukan musiman,” pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan aksi kerja bakti bersama seluruh stakeholder yang hadir, menunjukkan semangat sinergi dalam membangun Kota Makassar yang tangguh terhadap bencana genangan dan banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, mengungkapkan bahwa dalam aksi bersih-bersih drainase di koridor Jalan AP. Pettarani, sebanyak ratusan personel diterjunkan dari berbagai instansi.
“Jumlah Satgas Darainase hari ini terdiri dari 278 orang dari kecamatan, 50 dari BBWS Pompengan Jeneberang, 50 dari Balai, dan 30 orang dari Balai Jalan. Semua turun bersama,” ujar Zuhaelsi di sela kegiatan.
Menurutnya, pembersihan drainase ini menjadi bagian dari strategi awal untuk menangani titik-titik yang kerap menjadi langganan genangan di Kota Makassar.
Kawasan Pettarani sendiri dipilih karena menjadi salah satu zona rawan yang paling sering terdampak saat curah hujan tinggi.
“Prioritas utama adalah titik-titik rawan banjir. Dan kawasan Pettarani ini memang salah satu yang paling sering tergenang, jadi itu yang kami dahulukan,” jelasnya.
Selain aksi pembersihan, Dinas PU juga berencana mengganti pompa air lama di kawasan Andi Jemma yang kapasitasnya sudah tidak memadai.
Pompa lama hanya mampu menyalurkan air sebanyak 25 liter per detik, sementara pompa baru yang akan dipasang berkapasitas hingga 425 liter per detik.
“Pompa lama memang sudah waktunya diganti. Kita sudah anggarkan dalam APBD Perubahan. Dengan kapasitas baru, kami harap bisa mengurangi genangan secara signifikan di musim hujan nanti,” kata Zuhaelsi.
Tak hanya fokus pada saluran yang tersumbat sedimen, pihaknya juga menaruh perhatian khusus terhadap kabel dan pipa utilitas yang melintang di dalam saluran air.
Ia menyebutkan bahwa keberadaan kabel-kabel itu sering menjadi penyebab utama sumbatan dan akan segera ditertibkan.
“Kami akan segera mengundang pemilik utilitas seperti kabel dan pipa untuk rapat koordinasi. Jangan sampai ada kabel yang sudah tidak aktif tapi masih menumpuk dan menghambat aliran air,” tambahnya.
Aksi pembersihan ini juga menjadi bagian dari rangkaian persiapan menyeluruh Pemkot Makassar sambil menunggu hasil kajian teknis dari tim akademisi, termasuk dari Universitas Hasanuddin (Unhas).
“Kegiatan ini bukan hanya bersih-bersih drainase, tapi juga langkah awal untuk meminimalisir genangan sambil menunggu kajian teknis lanjutan yang lebih mendalam,” tutupnya.