“Kami pernah bertanya? bolehkah kami anak muda kota ini bermimpi lebih besar dari sekadar bertahan hidup? Dan jawaban dari Pak Wali dan Bu Wawali adalah boleh, bahkan harus,” ungkap Dara disambut tepuk tangan hadirin.
Menurut lulusan Universitas Oxford, Inggris itu. MCH bukan sekadar bangunan fisik, melainkan representasi ruang tumbuh bagi ribuan talenta muda Makassar.
Dengan jumlah pelaku industri kreatif yang diperkirakan mencapai lebih dari 100 ribu orang, MCH hadir sebagai simpul kolaborasi agar potensi ini tidak lagi berjalan sendiri-sendiri.
“Makassar Creative Hub hadir bukan hanya sebagai tempat berkegiatan, tapi juga sebagai simbol transformasi kota Makassar menuju kota yang bukan hanya ramah hunian, tetapi juga ramah inovasi,” tutur Dara.
Dengan peluncuran ini, Makassar resmi menempatkan diri sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia yang tak hanya memberi ruang, tapi juga harapan bagi generasi muda untuk terus bermimpi, berkarya, dan menginspirasi.
Ia menegaskan, Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham dalam visi kepemimpinannya, konsisten mendorong pembangunan berbasis kolaborasi dan inovasi.
“Kreativitas bukan pelengkap. Ia adalah fondasi masa depan kota ini,” tegas Dara.
Dalam proses mewujudkan MCH, berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) turut berkontribusi aktif. Renovasi gedung yang rampung hanya dalam waktu 100 hari, meski diwarnai hari libur nasional.
Dinas terkait menjadi leading sektor kata dia, mereka tidak hanya membantu dari sisi teknis, tetapi juga ikut serta dalam menyusun dan mendukung program-program pelatihan dan inkubasi untuk pelaku industri kreatif dan UMKM.
“Terima kasih kepada semua yang sudah ikut merajut ruang ini dengan ide, dukungan, harapan, bahkan kritik yang membangun. Semua itu adalah bahan bakar semangat kami,” ucap Dara.