Untuk menjaga keberlanjutan program, Cambridge juga akan memberikan pelatihan berkelanjutan serta mendatangkan pembicara dari Inggris dalam seminar internasional pendidikan yang akan digelar di Makassar.
Program ini tak berhenti di guru. Pembelajaran berbasis Cambridge juga akan menyasar siswa, khususnya di sekolah-sekolah piloting yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Target akhir program ini adalah siswa. Nantinya, pembelajaran akan menggunakan buku panduan Cambridge, yang telah terintegrasi dengan sertifikat internasional.
“Siswa SD Negeri misalnya, akan menerima pendidikan dengan standar yang setara sekolah swasta internasional,” ungkap Sonya dengan optimis.
Melalui kerja sama ini, Pemkot Makassar membuktikan keseriusannya mendorong reformasi pendidikan dengan menjadikan Makassar sebagai model pembelajaran modern yang inklusif, berkelanjutan, dan berstandar internasional.
Dengan guru yang tersertifikasi global dan siswa yang mendapatkan materi setara internasional, kota Makassar menjadi salah satu kota pelopor pendidikan masa depan di Indonesia.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut baik kolaborasi ini dan menyampaikan komitmennya dalam mendukung penguatan kapasitas guru serta memperluas akses siswa terhadap pendidikan bermutu.
“Kami ingin semua guru memiliki standar seperti ini, tidak hanya di kemampuan bahasa, tapi juga dalam metode mengajar,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya penyelarasan dengan Dinas Pendidikan agar program Cambridge ini terintegrasi dalam sistem pembinaan guru serta kurikulum yang berjalan.
“Dengan pembelajaran yang terukur dan berstandar, kita bisa dorong pendidikan Makassar setara dengan negara lain,” tambah Munafri.