Dengan kolaborasi ini, Maki berharap Makassar dapat mengikuti jejak sukses Kota Maniwa dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas emisi carbon.
Peluang kerja sama ini pun diharapkan menjadi langkah awal menuju transformasi besar dalam sistem pengelolaan sampah di Indonesia.
“Kami senang bisa berkunjung dan berdiskusi di Makassar. Sejak tahun lalu, Kota Maniwa mendapatkan mandat dari pemerintah Jepang untuk menjalin kolaborasi dengan Kota Makassar dalam upaya menciptakan masyarakat rendah carbon,” tururnya.
Dia menjelaskan, meski Maniwa adalah kota kecil di Jepang, wilayah tersebut dikenal karena inovasinya dalam pengelolaan lingkungan. Warga dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan lansia, turut terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan ekosistem kota.
“Teknologi ini yang kami ingin perkenalkan dan ujicobakan di Makassar agar dapat mengurangi dampak lingkungan secara signifikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hitoho Maki menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, yang mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah Jepang dan luar negeri, termasuk sektor swasta.
Kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung pengelolaan lingkungan, tapi juga dirancang untuk berkelanjutan melalui skema pinjaman dan subsidi dari pemerintah Jepang.
Maniwa juga bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk mendukung penelitian dan pengembangan teknologi pengelolaan sampah.