Ia berharap kegiatan ini semakin memperkaya semangat toleransi antarumat beragama yang selama ini terjalin baik di Makassar.
“Makassar adalah rumah bersama bagi semua agama, suku, dan budaya. Kami percaya kegiatan seperti ini menjadi teladan bahwa kerukunan dan kepedulian lingkungan dapat berjalan berdampingan,” kata Munafri.
Mukernas IV Permabudhi dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dengan agenda pembahasan program kerja prioritas, penguatan kelembagaan organisasi, serta penyusunan rekomendasi untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang kerukunan umat beragama dan pelestarian alam.
Acara pembukaan berlangsung dengan khidmat, diisi doa bersama, persembahan budaya, dan penandatanganan komitmen bersama “Permabudhi Peduli Bumi” sebagai simbol kesungguhan umat Buddha Indonesia dalam mendukung pelestarian lingkungan demi generasi mendatang.
Sedangkan, Ketua Umum Permabudhi, Prof. Philip K. Widjaja, menjelaskan bahwa Mukernas merupakan agenda rutin tahunan yang menjadi amanah organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
“Mukernas ini bukan hanya konsolidasi internal, tetapi juga ajang mempererat silaturahmi antarumat Buddha dari 36 provinsi di Indonesia,” jelas Prof. Philip.